karbodem

karbodem
karangbocah

Selasa, 13 April 2010

Pengalaman Mati Suri

Pengalaman mati suri (Near
Death Experience) seringkali
terjadi pada beberapa orang
yang sedang sekarat. Apa
yang sebenarnya terjadi pada
saat mati suri? Atau hanya
ada perubahan-perubahan
kimia dalam otak dan organ
indera sebelum kematian?
Rata-rata mati suri memiliki
ciri-ciri umum tertentu, tapi
ada juga yang memiliki pola
berbeda. Seperti dikutip dari
Howstuffworks, Jumat
(19/3/2010) ada beberapa ciri
umum ketika seseorang mati
suri, yaitu:
1. Perasaan ketenangan,
perasaan ini kemungkinan
meliputi kedamaian,
penerimaan kematian,
emosional dan kenyamaan
fisik.
2. Intensitas murni cahaya
terang yang tidak
menyakitkan, intensitas
cahaya ini terkadang
memenuhi ruangan tapi
ada juga seseorang hanya
melihat cahaya yang
berasal dari surga atau
Tuhan.
3. Pengalaman keluar dari
tubuh (out-of-body
experience/OBE), orang
merasa telah
meninggalkan tubuhnya
dan bisa melihat dokter
yang bekerja padanya.
4. Memasuki alam atau
dimensi lain, hal ini
biasanya tergantung dari
keyakinan dan
pengalamannya.
5. Berjalan di terowongan,
banyak orang yang mati
suri menemukan dirinya
berada di terowongan
dengan cahaya di ujung dan
bertemu dengan makhluk
roh lainnya.
6. Dapat komunikasi dengan
roh, sebelum mati suri
berakhir banyak orang
yang melaporkan dapat
berkomunikasi dengan roh
lain dan diperintahkan
untuk kembali ke
tubuhnya.
Teori yang menjelaskan
tentang mati suri dibagi
menjadi dua kategori dasar
yaitu penjelasan ilmiah
(medis, fisiologis dan
psikologis) serta penjelasan
supernatural (spiritual dan
agama).
Secara supernatural
seseorang yang mati suri
sebenarnya mengalami dan
mengingat hal-hal yang
terjadi dengan kesadaran tapi
tanpa disertai tubuhnya.
Ketika seseorang mendekati
kematian, maka jiwanya
meninggalkan tubuh dan
mulai merasakan hal-hal yang
biasanya tidak bisa dirasakan.
Jiwa berjalan melalui
perbatasan antara hidup di
dunia dan hidup di akhirat,
biasanya diwakili oleh
terowongan dengan cahaya di
ujung.
Secara ilmiah proses mati suri
sangat kompleks, subjektif
dan emosional. Mekanisme di
balik beberapa pengalaman
ini adalah cara otak
memproses informasi
sensorik.
Apa yang seseorang lihat di
sekelilingnya hanyalah jumlah
dari semua informasi sensorik
yang diterima otak pada saat
tertentu. Jika seseorang
membayangkan sesuatu saat
inderanya tidak berfungsi
dengan baik, maka otak akan
menerima informasi yang
salah.
Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh obat-obatan
atau beberapa bentuk trauma
yang menyebabkan otak
orang tersebut menutup.
Beberapa ahli berteori bahwa
gangguan saraf atau
kelebihan beban informasi
yang dikirim ke korteks visual
otak, menciptakan gambaran
cahaya terang yang
berangsur-angsur menjadi
lebih besar. Otak dapat
menafsirkan hal ini sebagai
bergerak di terowongan
gelap.
Selama mengalami mati suri,
tubuh rawan mengalami
kerusakan karena otak
menafsirkan informasi yang
salah. Kombinasi antara efek
trauma dan kekurangan
oksigen di dalam otak
memunculkan pengalaman
melayang ke angkasa dan
menatap tubuh Anda sendiri.
Sensasi damai yang dirasakan
dipicu oleh meningkatnya
kadar endorfin yang
diproduksi oleh otak selama
trauma.
Salah input sensoris yang
diterima, ditambah dengan
kekurangan oksigen dan
endrofin akan menciptakan
sebuah pengalaman
surealisme meskipun realistis.
Selain itu neurotransmitter di
otak yang menutup akan
menciptakan ilusi yang indah
bagi semua orang yang dekat
dengan kematian.